Wednesday, October 27, 2010

Telur Juga Bisa Mengandung Bakteri Makanan Berbahaya

Di balik khasiatnya sebagai makanan sehat, telur sangat rawan terinfeksi bakteri Salmonella. Tapi sayang, untuk mengetahui apakah telur ini sehat atau terinfeksi bakteri susah dilakukan. Yang bisa dilakukan hanya mencegahnya. Telur bisa mengandung bakteri makanan berbahaya yang disebut dengan Salmonella enteritidis (S. enteritidis). Bakteri ini umumnya masuk ke dalam telur melalui beberapa cara, salah satunya adalah terkontaminasinya kulit telur dengan kotoran. Bisa juga karena ayam petelur itu sudah memiliki bakteri Salmonella di dalam ususnya. Pada manusia bakteri ini ditemukan di usus dan kotoran (feses) terutama bagi orang yang sudah terinfeksi.Kasus telur yang terkena Salmonella harus dibuktikan lewat pengujian laboratorium dan tidak bisa diterawang dengan mata telanjang. Maka itu, menurut Prof Gravani jika sudah ada pengumuman bahwa telur tersebut terinfeksi sebaiknya masyarakat tidak mengonsumsinya. Karena bagian luar dan dalam telur yang terinfeksi akan tampak normal. Cara lain adalah memperhatikan cara masak dan menyimpan yang benar sehingga bakterinya bisa mati. Wabah telur yang terinfeksi Salmonella secara besar-besaran baru-baru ini terjadi di Atlanta AS. Pemerintah setempat menarik sekitar 380 juta telur dari pasaran akibat terkena wabah Salmonella.
Meski tidak bisa dibedakan antara telur sehat dan yang terinfeksi, ada beberapa tindakan spesifik yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi Salmonella.
Caranya seperti dikutip dari CDC.gov adalah:
1. Tidak mengonsumsi telur yang sudah retak atau kotor (pada kulit telur terdapat kotoran ayam).
2. Mencuci tangan, peralatan masak dengan sabun dan air setelah kontak dengan telur mentah.
3. Telur harus dimasak hingga bagian putih dan kuningnya matang (mencapai suhu 71 derajat Celsius) lalu tidak menunda-nunda untuk mengonsumsinya.
4. Jangan menyimpan telur pada suhu hangat atau kamar selama lebih dari 2 jam.
5. Simpan telur di lemari pendingin jika tidak ingin digunakan.
6. Menghindari mengonsumsi telur mentah.
7. Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan di restoran yang dibuat dengan telur mentah, kurang matang atau belum di pasteurisasi.
8. Usahakan untuk selalu menyimpan telur pada suhu 45 derajat Fahrenheit (kurang dari 7 derajat Celsius) sepanjang waktu.

No comments:

Post a Comment