Warga India membeli rumah adat Minahasa, setelah melihat contoh dan brosur yang ditampilkan pada 'Trade Expo Indonesia 2010' (TEI) yang baru berakhir beberapa hari lalu.
"Beberapa pembeli asal India menyatakan minat, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut sudah menghubungkan dengan produsen yang ada di Manado," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Sanny Parengkuan di Manado.
Pembeli asal India tertarik membeli rumah adat Minahasa berbentuk rumah panggung tersebut, selain karena bentuknya yang unik juga dinilai cukup memenuhi selera masyarakat India untuk perumahan yang asri, selain itu cocok bagi pelaku bisnis penginapan.
"Bentuk rumah panggung tersebut sangat cocok bagi masyarakat India yang punya kegiatan bisnis yang cukup tinggi. Untuk itu maka pemerintah daerah akan menyambut keinginan pembeli luar negeri terhadap komoditas unggulan daerah," ujar Sanny menuturkan.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, rumah adat Minahasa selama ini menjadi salah satu komoditas perkayuan yang paling banyak di cari pasar luar negeri.
"Sebelum krisis ekonomi mendera, rumah adat Minahasa telah masuk ke beberapa pasar luar negeri, di antaranya Spanyol, Argentina, dan beberapa negara di kawasan Asia," papar Hanny.
Diharapkan, dengan dipamerkan pada setiap pelaksanaan TEI maka rumah adat Minahasa semakin dikenal pasar luar negeri, dengan demikian dapat menarik pembeli lebih banyak terhadap rumah khas Minahasa.
Rumah adat Minahasa tersebut, merupakan kekayaan budaya tanah toar lumimuut dan masih tetap dipertahankan sampai sekarang, buktinya masih banyak masyarakat Sulut yang memiliki rumah seperti ini.
"Setiap desa di Sulut khususnya kawasan Manado, Minahasa dan sekitarnya terdapat rumah tinggal dalam bentuk rumah panggung," tuturnya menjelaskan.
Dua bentuk rumah adat Minahasa yakni terbuat dengan berbahan baku kayu dan kayu kelapa, dengan harga berbeda.
No comments:
Post a Comment